Power Steering System (Integral power steering gear)
Integral power
steering gear menggunakan sistem re-circulating ball dimana steel balls bekerja
sebagai rolling antara steering main (worm) shaft dan rack piston. Kunci kerja
dari integral power steering gear adalah rotary valve yang mengarahkan minyak
power steering dibawah tekanan ke sisi rack piston lainnya. Rack piston
kemudian merubah tekanan hydraulic menjadi tenaga putar. Rack piston di dalam
gear bergerak ke atas ketika main (worm) shaft berputar ke kanan. Dan akan
turun ke bawah begitu worm shaft berputar ke kiri. selama proses kerja ini,
steel balls berputar kembali dengan rack piston, yang tenaga gerakannya dibantu
oleh tekanan hydraulic.
Gaya yang dihasilkan oleh pergerakan rack piston kemudian disalurkan dari gigi rack piston ke sector teeth yang ada pada pitman shaft, melalui shaft dan pitman arm ke steering linkage.
ower Steering SystemGaya yang dihasilkan oleh pergerakan rack piston kemudian disalurkan dari gigi rack piston ke sector teeth yang ada pada pitman shaft, melalui shaft dan pitman arm ke steering linkage.
Power Steering System
Seluruh sistem
menggunakan satu power steering pump yang dipasang pada engine dan driven
menggunakan satu belt, pressure hose assembly, dan return line. Juga
menggunakan satu control valve yang dipasang di dalam hydraulic circuit.
Automobile power steering sebenarnya adalah power-assisted steering. Seluruh sistem dibuat sedemikian rupa sehingga mobil bisa dikemudikan secara manual pada saat mesin mati atau jika terjadi kesalahan pada sumber power.
Automobile power steering sebenarnya adalah power-assisted steering. Seluruh sistem dibuat sedemikian rupa sehingga mobil bisa dikemudikan secara manual pada saat mesin mati atau jika terjadi kesalahan pada sumber power.
Umumnya yang
banyak dipakai adalah tipe power rack-and-pinion steering assembly.
Rrack-and-pinion assembly ini merupakan unit hydraulic-mechanical dengan
integral piston dan rack assembly. Satu internal rotary valve yang mengarahkan
minyak power steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort.
Ketika steering wheel diputar, tahanan yang terbentuk oleh berat kendaraan dan mobil gesekan antara ban dan permukaan jalan menyebabkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi membelok. Hal ini merubah posisi valve spool dan sleeve, kemudian mengarahkan minyak power steering dibawah tekanan ke power cylinder.
Ketika steering wheel diputar, tahanan yang terbentuk oleh berat kendaraan dan mobil gesekan antara ban dan permukaan jalan menyebabkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi membelok. Hal ini merubah posisi valve spool dan sleeve, kemudian mengarahkan minyak power steering dibawah tekanan ke power cylinder.
Perbedaan
tekanan pada satu sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan
rack untuk mengurangi usaha putar. Minyal pelumas yang ada di dalam sisi power
cylinder lainnya dipaksa ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Pada
saat steering efforts berhenti, maka control valve diketengahkan oleh gaya
puntir dari torsion bar, tekanan diseimbangkan pada kedua sisi piston, dan roda
depan kembali lurus ke posisi depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar