Here Please Klik,,,,

Sabtu, 26 Januari 2013

CDI ( Capacitor Discharge Ignition)

Skema CDI sangat di perlukan dalam mesin pembakaran, karena skema CDI atau yang biasa kita kenal dengan Capacitor Discharge Ignition adalah sistem pengapian dengan memanfaatkan energi yang di simpan di dalam sebuah kapasitor yang di gunakan untuk menghasilkan tegangan tinggi ke koil pengapian sehingga pada saat output tegangan tinggi akan menghasilkan spark di busi.
Jika ingin menghasilkan spark dari busi, besarnya energi yang tersimpan di dalam kapasitor nantilah yang sangat menetukan untuk memantik campuran gas di dalam ruang bakar. Sehingga semakin banyak energi yang di simpan di dalam komponen kapasitor maka semakin besar pula spark yang di hasilkan di busi untuk memantik campuran gas bakar dengan catatan di ukur pada penggunaan koil yang sama.
Energi yang besar dalam skema cdi juga akan memudahkan spark menembus kompresi yang tinggi ataupun campuran gas bakar yang banyak akibat dari pembukaan throttle yang lebih besar. Hal ini di sebabkan karena penggunaan pengapian yang baik akan menghasilkan pembakaran di dalam ruang bakar akan tuntas dan sempurna sehingga panas yang di hasilkan dari pembakaran akan optimal.
Skema CDI
Mengapa panas dalam skema cdi sangat berpengaruh ? karena desain yang terdapat dalam skema ini banyak berfungsi untuk mengubah energi kimia menjadi energi panas untuk kemudian di ubah menjadi energi gerak. Semakin panas energi di ruang bakar maka akan semakin besar pula ledakan yang di hasilkan dari campuran gas di ruang bakar. Panas yang di hasilkan murni dari ledakan campuran gas bakar, bukan karena gesekan antar komponen.
Semua desain skema cdi di hitung pada kondisi maksimum agar dapat beroprasi pada range RPM, karena pada RPM maksimum sistem CDI harus mengisi kapasitor sampai tegangan output yang di tentukan. Karena setiap satu putaran crankshaft akan di lepaskan ke koil sebagai akibat posisi sensor yang di tempatkan di magnet.
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa tidak mungkin membuat skema cdi dengan spesifikasi high energy namun dengan konsumsi arus yang kecil dan tentu saja hal ini bertentangan dengan hukum daya.

CDI merupakan jantung sistem pengapian mesinkuda besi tunggangan kesayangan kita, nich bahas tentang sistem pengapian buat motor khususnya, walau bisa di pergunakan untuk si roda empat(mobil) tetapi berbeda aplikasinya. CDImerupakan sistem pengapian yang memanfaatkan capasitor sebagai pembangkit triger untuk memicu coil menghasilkan tegangan tinggi menuju busi.Berbagai mode dan design sirkuit diagram dalam membuat rangkaian CDI yang tentunya untuk mencapai hasil tegangan yang optimal dan akurasi advance timing sesuai kebutuhan penggunaataupun standart dari masing2 mesin motor yang kita tunning.Salah satu contoh simpel membuat CDI motor anti ribet, seperti contoh schematic diagram berikut ini :CDI yang simpel ini hanya membutuhkan beberapa komponen pasif dan 1 komponen aktif yangsudah tentu mudah kita dapatkan di pasar indonesia ini. Dengan rangkaian yang simpel tentu kitaakan mudah untuk berkarya dan berkreatifitas sendiri untuk membuat sebuah CDI buat motor kita yang mungkin lagi ngadat atau ingin experiment lebih mendalam tentang CDI motor. 
Component:R1=22K OhmR2=1K OhmC1=3,3uF/50VC2=1 uF/400VD1,2,3=IN4007SCR=2P4MKomponen bisa kita rubah/ganti dengan kreteria yang sesuai dan banyak kita ketemukan

Semoga artikel kali ini bermanfaat,

Tidak ada komentar: