Cara Kerja Sistem Pengisian Generator AC
Arus AC yang dihasilkan alternator
disearahkan oleh rectifier dioda. Kemudian arus DC mengalir untuk mengisi
baterai. Arus juga mengalir menuju voltage regulator jika saklar untuk
penerangan (biasanya malam hari) dihubungkan. Pada kondisi siang hari, arus
listrik yang dihasilkan lebih sedikit karena tidak semua kumparan (coil) pada
alternator digunakan. Pada saat tegangan dalam baterai masih belum mencapai
tegangan maksimum yang ditentukan, ZD masih belum aktif (off) sehingga SCR juga
belum bekerja. Setelah tegangan yang dihasilkan sistem pengisian naik seiring
dengan naiknya putaran mesin, dan telah mencapai tegangan tembus ZD, maka ZD
akan bekerja dari arah kebalikan (katoda ke anoda) menuju gate pada SCR.
Selanjutnya SCR akan bekerja mengalirkan
arus ke massa. Saat ini proses pengisian ke baterai terhenti. Ketika tegangan
baterai kembali menurun akibat konsumsi arus listrik oleh sistem kelistrikan
(misalnya untuk penerangan) dan telah berada di bawah tegangan tembus ZD, maka
ZD kembali bersifat sebagai dioda biasa. SCR akan menjadi off kembali sehingga
tidak ada aliran arus yang di buang ke massa. Pengisian arus listrik ke baterai
kembali seperti biasa. Begitu seterusnya proses tadi akan terus berulang
sehingga pengisian baterai akan sesuai dengan yang dibutuhkan. Inilah yang
dinamakan proses pengaturan tegangan pada sistem pengisian yang dilakukan oleh
voltage regulator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar