Here Please Klik,,,,

Senin, 19 November 2012

Sistem Bahan Bakar Injeksi


Perkembangan system bahan bakar injeksi pada motor bensin dewasa ini berkembang pesat. System bahan bakar konvensional mulai ditinggalkan, dan beralih ke system injeksi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar.
1.    Perbedaan Karakteristik Sistem Injeksi dengan Sistem Karburator
a.    Pada Sistem Injeksi Bensin
Jumlah bahan bakar  yang masuk kedalam silinder mesin ditentukan berdasarkan pada banyak kondisi, misalnya suhu dan, putaran engine, jumlah udara yang masuk, sisa oksigen dalam gas buang.
b.    Pada Sistem Karburator Biasa
Jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam silinder motor hanya berdasarkan pada tingkat kevakuman pada seluruh udara/venturi karburator melalui pengontrolan posisi therottle valve (katup gas)
2.    Prinsip Kerja Sistem Injeksi Bahan Bakar Bensin Mekanis
Bensin disemprotkan langsung ke lubang katup isap. Udarar dan bahan bakar terjadi mulai dari lubang isap sampai akhir langkah isap. Bahan bakar yang dicampur dengan udara sudah dalam bentuk kabut karena disemprotkan.
Penyemprotan berlangsung kontinyu. Suhu kerja motor bergatung pada kondisi lingkungan dan juga beban, seperti start saat dingin, stasioner atau pada saat diakselerasi. Kebutuhan bahan bakar dikontrol oleh unit pengontrol campuran. System ini disebut K-Jetronik, yaitu pengontrol jumlah bahan bakar yang disalurkan mengandung control mekanis. Kemudian ini dikembangkan menjadi KE-Jetronik dengan penambahan ECU (electronic control unit).
 









3.    Fungsi dan Cara Kerja Komponen

a.    Distributor berfungsi sebagai penakar bahan bakar dengan jumlah yang tepat untuk setiap kondisi beban mesin. Jumlah bahan bakar yang disalurkan ditentukan oleh Plate Sensor aliran udara yang langsung mengukur jumlah udara yang mengalir kedalam silinder mesin. Posisi plate sensor diletakkan sedemikian rupa berhubungan dengan plunjer pengontrol bahan bakar, selanjutnya mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan.
 
b.    Regulator Tekanan
Pengaturan tekanan diperoleh dari tekanan primer melalui sebuah penahan yang berfungsi untuk menghubungkan sirkuit pengatur tekanan dan primer secara bolak-balik. Selanjutnya digunakan pula slang yang menghubungkan distributor bahan bakar dengan regulator yang diperlukan pada saat memanaskan engine.
c.    Katup Tekanan Deferensial
Katup tekanan Deferensial berada dalam distributor bahan bakar. Katub ini berfungsi unntuk menjaga tekanan di celah penakar agar selalu konstan.
d.    Katup Start
Katup ini berfungsi untuk menyemprotkan bensin pada waktu start. Jenis yang paling banyak digunakan adalah type solenoid. Gulungan elektro magnetic dipasang langsung didalam katup. Bila katup tidak berkerja tutup pegas penahan angker elektromagnetik untuk menahan sekat. Kondisi ini menyebabkan katup menutup. Katup membuka bila diberi aliran listrik.
e.    Thermo Switch
Bila motor telah panas aliran bahan bakar dihentikan karena bensin dari katup start hanya dibutuhkan pada saat start. Untuk menghentikan aliran bahan bakar digunakan thermo time switch (switch yang bekerja berdasarkan perubahan temperature)yang digunakan adalah type dwilogam (bimetal) yang dipanaskan oleh tenaga listrik. Kontak pada sklar membuka dan menutup temperature mesin dan aliran arus listrik.
f.     Regulator Pemanas

Regulator pemanas berfungsi berfungsi untuk mengontrol proses pengayaan campuran bahan bakar pada saat pemanasan mesin. Saat mesin dingin, regulator akan mengurangi tekanan control sampai batas suhu mesin yang telah ditentukan. Dengan cara ini celah penakar pada injector bisa membuka lebih lama. Pada saat mesin masih dalam keadaan dingin dihidupkan, sebagian bensin masih mengembun pada dinding saluran isap. Untuk menggantikan pengembunan tersebut, bensin harus diperkaya selama dipanaskan atau menurut istilah teknisnya. 
a.    Penambah Angin (Udara)
Saat mesin dingin hambatan terhadap aliran udara yang terjadi dalam saluran udara lebih besar dibandingkan pada suhu normal. Untuk mengatasi hambatan tersebut tenaga yang dihasilkan mesin perlu ditambah dengan memperbesar jumlah udara yang disalurkan kedalam mesin. Bila ini tidak dilakukan, putaran mesin tidak rata. Gejalanya mesin tersendat-sendat dan menimbulkan getaran, sebab tenaga yang dihasilkanya tidak cukup untuk mengatasi hambatan tersebut., untuk mengatasi hal tersebut system penambahan udara (auxiliary air divice) dipasang pada system injeksi dan umumnya bekerja saat mesin dingin.

b.    Sirkuit Kelistrikan
System injeksi bahan bakar mekanis dilengkapi dengan sejumlah komponen kelistrikan, seperti pompa bensin, regulator pemanas, alat penambah udara, katup start, dan termo time switch. Energy listrik untuk setiap piranti dikontrol oleh sebuah relay. Fungsi relay sebagai pencatu arus listrik ke system.
c.    Pompa Bensin
Pompa bensin yang digunakan adalah jenis pompa bensin listrik, berfungsi memompakan bensin dari tangki sampai ke distributor bensin.
d.    Injektor

Injector berfungsi menyemprotkan bahan bakar secara terus menerus. Injector ini dipasang sedekat mungkin dengan katup masuk.untuk mengurangi panas yang merambat dsari blok silinder maka injector disekat dengan cicin O pada kepala silinder.

Tidak ada komentar: