Fungsi lampu
tanda belok adalah untuk memberikan isyarat pada kendaraan yang ada di depan,
belakang ataupun di sisinya bahwa sepeda motor tersebut akan berbelok ke kiri
atau kanan atau pindah jalur. Sistem tanda belok terdiri dari komponen utama,
yaitu dua pasang lampu, sebuah flasher/turn signal relay, dan three-way switch
(saklar lampu tanda belok tiga arah).
Flasher tanda
belok merupakan suatu alat yang menyebabkan lampu tanda belok mengedip secara
interval/jarak waktu tertentu yaitu antara antara 60 dan 120 kali setiap
menitnya. Terdapat beberapa tipe flasher, diantaranya; 1) flasher dengan
kapasitor, 2) flasher dengan bimetal, dan 3) flasher dengan transistor.
a.
Sistem
Tanda Belok dengan Flasher Tipe Kapasitor
Contoh rangkaian sistem tanda belok
dengan flasher tipe kapasitor seperti terlihat di bawah ini:
Cara kerja sistem tanda belok dengan
flasher tipe kapasitor
Pada saat kunci kontak dihubungkan,
namun saklar lampu sein masih dalam posisi ‘off”, arus mengalir ke L2 melalui
plat kontak P kemudian mengisi kapasitor. Setelah saklar lampu sein diarahkan
ke salah satu lampu, arus kemudian juga mengalir ke L1 terus ke lampu tanda
belok sehingga lampu menyala.
Saat ini L1 menjadi magnet lihat gambar dibawah :
Sesaat setelah kumparan L1 menjadi
magnet, plat kontak (contact point) P terbuka, sehingga arus yang mengalir ke
lampu kecil karena melewati tahanan R. Plat kontak tetap dalam kondisi terbuka
selama kumparan L2 masih menjadi magnet yang diberikan oleh kapasitor sampai
muatan dalam kapasitor habis lihat gambar dibawah ini :
Setelah muatan kapasitor habis,
kemagnetan pada kumparan hilang dan plat kontak akan menutup kembali. Arus yang
besar mengalir kembali ke lampu sehingga lampu akan menyala dan juga terjadi
pengisian ke dalam kapasitor. Begitu seterusnya proses ini berulang sehingga lampu
tanda belok berkedip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar