Here Please Klik,,,,

Sabtu, 01 Desember 2012

Sel Kanker

Jangan lupa, sel kanker awalnya adalah sel tubuh yang membawa karakter molekuler manusia. Akibatnya, sel pertahanan sulit mengenali sel kanker. Lebih jauh lagi, sel kanker berhasil menang dari sebagian anti-bodi dengan suatu cara yang sampai saat ini belum diketahui.
Seperti telah kita sebutkan, antibodi merupakan sejenis protein yang menghentikan aktivitas sel musuh. Akan tetapi, entah kenapa, pada sel kanker efek yang terjadi malah sebaliknya. Bukannya berhenti, aktivitas sel kanker malah meningkat, penyebaran tumor semakin cepat dan kuat.
Antibodi, yang mengikatkan diri ke permukaan sel kanker, dapat dikatakan “bekerja sama” dengan sel kanker. Antibodi lainnya tidak akan menyentuh sel kanker yang telah ditempeli antibodi. Jadi sel kanker tersamar sempurna.
Kolaborasi antara antibodi dengan sel kanker bahkan dapat men-capai dimensi yang lebih luas. Ada juga kejadian sel kanker bergabung dengan antibodi untuk membentuk ”sel T penekan palsu”. Sel T penekan palsu ini memberi informasi yang salah kepada antibodi dengan meman-carkan pesan “tak ada bahaya”. Situasi yang lebih mengancam terjadi apabila sel kanker berkembang menjadi “sel T penolong palsu”, bukan sel T penekan palsu. Dalam keadaan seperti ini, pesannya dikirimkan ke lebih banyak antibodi. Lingkungan seperti inilah yang paling nyaman bagi sel kanker.
Selain itu, sel kanker kadang dapat menyebar-kan “perangkap anti-gen” untuk melindungi diri mereka dari kemung-kinan diserang sistem pertahanan. Tumor ini me-nyebarkan sejumlah besar antigen dari permuka-anya sehingga aliran darah terbanjiri olehnya. Betapapun, antigen ini palsu dan tak membahaya-kan tubuh manusia. Namun demikian, antibodi tak mengetahui hal ini dan mereka tanpa penundaan merespon dengan memeranginya. Selama hiruk-pikuk ini, sel kanker yang sebenarnya dan berbahaya terus bekerja, tanpa gangguan dan tanpa diketahui oleh musuhnya.

Tidak ada komentar: