Here Please Klik,,,,

Senin, 12 November 2012

System Sepeda Motor Injeksi

Pada kendaraan roda dua atau motor, peranti yang bertugas menyiapkan gas pembakaran atau campuran udara dan bahan bakar adalah karburator. Sedangkan sistem injeksi bensin pada motor atau kita sebut motor injeksi tugasnya sama dengan karburator. Dengan kata lain, penyuplai campuran udara dan bahan bakar pada motor ada 2 macam yaitu bisa pakai sistem injeksi atau karburator. Tetapi perlu diketahui bahwa antara karburator dengan sistem injeksi bensin memiliki prinsip kerja yang benar-benar berbeda. Boleh dibilang teknologi karburator sudah kuno sedangkan injeksi bensin yang diterapkan pada motor saat ini tergolong modern. Mengapa harus pakai injeksi? Karena akhir-kahir ini tuntutan emisi gas buang pada motor harus bersih serta irit bensin. Dan tuntutan ini tidak mampu lagi dipenuhi hanya dengan mengandalkan karburator. Nah, untuk memenuhi tuntutan tadi maka sistem penyuplai bahan bakar pada motor harus diganti model injection alias motor injeksi tadi. Sebab motor injeksi dilengkapi komputer (electronic control unit/ECU) yang mampu menjamin perbandingan bensin dan udara selalu akurat di setiap putaran mesin. Berikut ini merupakan persamaan tugas antara sistem injeksi bensin pada motor dengan model karburator : 1. Sama-sama mengatur volume udara yang masuk ke dalam silinder sesuai sudut buka katup gas (throttle valve) dan putaran mesin. 2. Sama-sama menyalurkan gas pembakaran yang tepat ke dalam silinder sesuai dengan volume udara yang masuk. Sejak ditemukan pertama kali, sistem injeksi bensin telah mengalami beberapa kali penyempurnaan. Secara keseluruhan terbagi tiga yaitu tipe mekanis, mekanis-elektronis dan elektronis. Tetapi jika dilihat dari cara mendeteksi udara yang masuk bisa dikategorikan menjadi dua tipe. Yaitu tipe manifold absolute pressure (MAP) dan tipe air flow meter (AFM). Pada tipe mekanis, injektor membuka terus menerus pada tekanan bensin tertentu, tidak dilengkapi sensor kelistrikan dan ECU. Sedangkan sistem injeksi mekanis yang memakai unit pengontrol elektronika masuk kategori mekanis-elektronis. Lalu tipe elektronis apabila injektor membuka secara elektromagnetik diatur oleh unit pengontrol elektronika atau ECU. Sistem injeksi modern sudah menggunakan tipe ini. Tipe MAP dan AFM masuk kategori sistem injeksi elektronis. Keduanya terdapat perbedaan pada metode pengukuran udara yang masuk ke dalam silinder. Hal ini menjadikan konstruksi komponen pengukur udaranya juga berbeda. Tipe MAP mengukur kevakuman di dalam intake manifold dan volume yang disensor berdasarkan kerapatan udara. Tipe ini sering disebut D-Jetronic. Dalam bahasa Jerman, “D” kepanjangan “drunk” yang berarti tekanan. Dan Jetronic adalah sebutan yang diciptakan oleh Bosche yang artinya injeksi. Tipe MAP sering disebut L-Jetronic. Dalam bahasa Jerman, “L” kepanjangan “luft” berarti udara. Karena tipe ini menggunakan air flow meter (penimbang udara) yang langsung menyensor jumlah udara yang mengalir ke dalam intake manifold. Dalam perkembangannya, air flow meter sendiri banyak macamnya. Misalnya AFM tipe mekanis, kawat panas, optical karman vortex dan lain-lain. Macam-macam sistem injeksi : 1. Tipe mekanis 2. Tipe mekanis-elektronis 3. Tipe elektronis Tipe elektronis dibagi lagi menjadi : 1. Tipe D-Jetronic 2. Tipe L-Jetronic

3 komentar:

Unknown mengatakan...

bagus..... sebuah masukan yg bermanfaat bagi saya, dng adanya posting ini sedikit saya mengerti tentang sistem ijek yg saat ini sedang ngetren, yg jadi pertanyaan saya,,, adakah cara/alat deteksi ketepatan pembakaran pada sistem ijeksi ini.

Unknown mengatakan...

terimakasih..... dgn adanya posting ini saya jadi mengerti tentang injeksi. hal ini sangat berguna buat saya sehubungan dgn tehnologi yg sedang berkembang saat ini.... salam..... dan saya tetap menunggu perkebangan /tentang info ini

Ladang Bisnis Online Gratis mengatakan...

Terima kasih gan telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat,,,,,,,